Masa
remaja adalah masa pancaroba, yakni masa perubahan yang meliputi perubahan
jasmani, rohani, pikiran, perasaan dan aspek sosial. Salah sat perubahan yang
terjadi adalah perubahan jasmani yang menyangkut segi-segi seksual. Namun
sejauh manakah pengetahuan remaja tentang seks?
Pengetahuan
remaja tentang seks pada umumnya sangat minim mereka tahu dipermukaannya saja.
Remaja banyak yang salah tafsir tentang seks. Mereka mengangap bahwa seks
adalah perbuatan yang nista saja. Padahal sebenarnya bukan hanya itu.
pengetahuan tentang muhrim dan bukan muhrim termasuk soal ini. Remaja
sebenarnya sadar sekali bahwa ada perkembangan secara biologis pada dirinya
walaupun tak diberi penerangan. Namun tak sedikit yang masih buta tentang
perkembangan tersebut.
Banyak
remaja yang tidak berani bertanya tentang masalah ini kepada orang tua atau
kepada gurunya. Hal inipun disebabkan sifat komunikasi antara orang tua dan
anak di Indonesia kurang terbuka. Ada orang tua yang menganggap tabu dan tidak
sopan bila bicara soal seks dengan anak-anaknya. Akibat dari hal ini banyak
remaja yang mencari jawab sendiri, misalnya dengan membaa buku-buku pornografi
secara sembunyi-sembunyi.
Diantara
orang tua masih terdapat pertentangan pendapat tentang pentingnya pendidikan
seks bagi remaja. Yang kontra menganggap bahwa pendidikan seks justru akan
membuat remaja semakin tidak sehat secara rohani. Yang setuju beranggapan,
bahwa pendidikan seks justru mempersiapkan mereka kelak menjadi orang tua yang
secara rohani lebih sehat dan lebih siap untuk menerima beban tanggung jawab
yang dipikulnya. Para remaja perlu diberitahu tentang proses kehamilan, usia
yang tepat bagi wanita untuk hamil, dan akibat-akibat buruk yang disebabkan
kehamilan pada usia muda. Para orang tua dan guru perlu menjelaskan bahwa
secara biologis para remaja memang sudah siap menjadi orang tua. Akan tetapi
dari sudut sosial dan kejiwaan, dari segi ekonomi dan kesehatan mereka belum
siap.
Akibat
tidak adanya informasi yang jelas mengenai seks, banyak menimbulkan
akibat-akibat yang merugikan, baik bagi remaja sendiri mapun bagi orang tua.
Kehamilan yang tidak dikehendaki, obortus, komplikasi persalinan, serta
timbulnya penyakit kelamin di kalangan anak muda, cenderung berasal dari
ketidaktahuan remaja tentang seks.
Maka
sungguhlah tepat apabila orang tua, sekolah dan lingkungan membekali para
remaja dengan pendidikan seks. Jadi, pendidikan seks bagi generasi muda perlu
diberikan demi masa depan mereka. Yang perlu dipikirkan hanyalah siapa orangnya
yang patut menyampaikan pendidikan seks serta apa yang perlu diberikan.
Semoga
Bermanfaat
By Nitta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar